Hukum Hadat Dayak Ngaju: Tahiu Janji Pangawin di Kalimantan Tengah

Muhamamd Dlaifurrahman, Akhmad Fauzi Aseri, Mujiburohman Mujiburohman

Abstract


The purpose of this study is to find out how the Ngaju Dayak Hadat Law regulates the application of tahiu promise pangawin to the Ngaju Dayak indigenous people. The method that the author uses is a normative research method with a library study approach, using primary and secondary legal materials such as 96 articles of Damai Tumbang Anoi, the book of Panaturan, marriage agreements, legal books and legal research results. The results of this study that know the promise of pangawin is a customary law of the Ngaju Dayak community to form an eternal household but only death can separate because for the Ngaju Dayak indigenous people marriage is a sacred and sacred thing, it is very necessary to maintain its sanctity. In accordance with the teachings they believe, referring to the marriage stories between Raja Garing Hatungku and Nyai Endas Bulau Lisan Tingang in the book of Panaturan chapter 30. For those who violate the promise of marriage, they will be subject to sanctions in accordance with article 3, namely singer hatulang not yet in the 96 articles of Peace. Fall Anoi.


Keywords


Adat's Law; Tahiu Janji Pangawin; Dayak Ngaju

Full Text:

PDF

References


96 Pasal Damai Tumbang Anoi 1894.

Ariyadi, A., Hasan, A., & Muzainah, G. Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Kalimantan Tengah: Local Wisdom In Forest Management In Central Kalimantan. Anterior Jurnal, 2022.

Ilmi, Miftahul. Status Perceraian Lembaga Kedamangan Adat Dayak Kecamatan Pahandut Kota Palangkaraya. Al-Hukama: The Indonesian Journal of Islamic Family Law. Vol. 06. No. 01. 2016.

Karolina. Makna Perjanjian Perkawinan Adat Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah. Tesis. 2012.

Kastama, I Made. Hukum Adat Dayak: Bentuk, Penerapan dan Sanksi Singer Di Desa Pendreh Kecamatan Teweh tengah Kabupaten Barito Utara. Jurnal Belom Bahadat. 8. No 2. Juli-Desember 2018.

Kitab Panaturan Agama Hindu Kaharingan.

Komari. Eksistensi Hukum Waris Di Indonesia: Antara Adat dan Syariat. Asy-Syari’ah. 17. No 2. Agustus, 2015.

Lisa Kristina, Gusti Budjang, dan Supriadi. Sosialisasi Nilai-Nilai Adat Perkawinan Suku Dayak Ketungau Sesaek Kepada Generasi Muda di Dusun Selimus. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol. 7. No. 3. 2018.

Murhaini, Suryansyah. Singer dalam Pusaran Perubahan Masyarakat suku Dayak Ngaju. Kalbar: Lembaga Literasi Dayak (LLD). 2016.

Nugraha, Satriya. Eksistensi Hukum Adat Melalui Penerapan Singer (Denda Adat) Dalam Perceraian Suku Dayak Ngaju. Jurnal Hukum Agama Hindu. 12. No 1. 2022.

Rahmawati, Neni Puji Nur. Nilai-Nilai Budaya Upacara Adat Manyanggar Di Kota Palangka Raya. Pontianak: BPNB Pontianak. 2013.

Serapan Surat Perjanjian Perkawinan.

Soekanto, Soerjono. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2015.

Syaibani, R. Studi Kepustakaan, http://Repository.Usu.Ac.Id. http://repository.usu.ac.id/ bitstream. 2012.

Wahyuni, Sri. Pelaksanaan Perkawinan Campur Beda Agama di Daerah Perbatasan Sambas Kalimantan Barat Antara Living Law Dan Hukum Positif Indonesia. Al-Ahwal. Vol. 9. No. 1. 2016.

Waluyo, B. Penelitian hukum dalam praktek. 2008.

Yulia. Buku Ajar Hukum Adat. Aceh: UNIMAL Press. 2016.




DOI: http://dx.doi.org/10.35931/aq.v17i1.1576

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan

Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan

index by:

              

Publish by:

Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Amuntai

Contact us:

Address: Jl. Rakha Pakapuran, Amuntai Utara
Kabupaten : Hulu Sungai Utara
Kode Pos : 71471
Provinsi : Kalimantan Selatan
Telephone : 085251613000
Email: hafizhihusinsungkar@gmail.com

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.