Hubungan Fanatisme dan Kesehatan Mental pada Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino Bandung

Didin Komarudin, Ecep Ismail

Abstract


Manusia modern saat ini mengalami kesulitan dalam mencapai kesehatan mental dan spiritualnya. Yayasan Korea melaporkan, penggemar Hallyu tidak selalu mempertimbangkan bagaimana sang idola K-pop mengelola kesehatan mental mereka. Para idola seringkali mengalami ketidaksehatan mental yang lebih buruk lagi melakukan percobaan bunuh diri. Semenjak maraknya kasus kematian idola tersebut banyak fans khawatir, terkejut dan bersedih, bahkan ada yang mencoba melakukan bunuh diri. Fanatisme diartikan sebagai sebuah bentuk loyalitas unik yang dikarakteristikkan melalui komitmen, kesetiaan, pengabdian, semangat, keterikatan emosional, antusiasme dan keterlibatan yang kuat, intens dan cenderung ekstrim. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan fanatisme dengan kesehatan mental pada komunitas BTS Armi Indonesia AMINO Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis penelitian korelasional. Kemudian alat ukur yang digunakan merujuk pada teori kesehatan mental yang dikemukakan oleh Syamsu Yusuf serta teori fanatisme yang dikemukakan oleh Anastasia Seregina, dkk. Kemudian analisis data menggunakan pengolahan statistik dengan program SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang signifikan antara fanatisme dengan kesehatan mental penggemar BTS di komunitas BAIA Bandung, dengan hasil signifikansi (p) sebanyak 0,046, maka nilai (p) 0,046 < 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa adanya hubungan antara fanatisme dengan kesehatan mental. Kemudian hasil pearson correlation sebesar 0,302 yang diartikan bahwa arah hubungan fanatisme dengan kesehatan mental bersifat positif. Dengan kata lain semakin tinggi skor perilaku fanatisme maka akan sama tingginya dengan kesehatan mental para anggota BAIA Bandung. Nilai koefisien korelasi yang menunjukkan hasil 0,302, jika dilihat di tabel derajat hubungan, maka termasuk kategori hubungan yang lemah atau korelasi lemah.


Keywords


Fanatisme, Kesehatan Mental, Komunitas Bts Army

Full Text:

PDF

References


Agriawan, D. (2016). Hubungan Fanatisme dengan Perilaku Agresi Suporter Sepak Bola. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Burhanuuddin, Y. (1999). Kesehatan Mental, untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKK. Bandung: CV Pustaka Setia.

Chung, E., Beverland, M., Farrelly, F., & Quester, P. (2008). Exploring Consumer Fanaticism: Extraordinary Devotion in the Consumption Context. Jurnal Advances in Consumer Research, (Volume 35), 333-340.

Fahmi, M. (1977). Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat. Jakarta: Bulan Bintang.

Gojali, M. (2016). Psikologi Tasawuf (Bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi Tasawuf). Bandung: Tasawuf Psikoterapi.

Gooch, B. (2008). The Communication of Fan Culture: The Impact of New Media on Science Fiction and Fantasy Fandom. School of Literature, Communication, and Culture.

Hadi, P. (2004). Depresi dan Solusinya. Yogyakarta: Tugu Publisher.

Hapsari, & Wibowo. (2015). Fanatisme dan Agresivitas Suporter Klub Sepak Bola. Jurnal Psikologi.

Hawari, D. (2005). Dimensi Religi Dalam praktek Psikiatri dan Psikologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ismaya, N. (2015). Pengaruh Fanatisme Masyarakat Pada Kyai Terhadap Kemenangan Kh. Fannan Hasib Dan Fadhilah Budiono Dalam Pemilihan Kepala Daerah Di Kecamatan Sokobanah Tahun 2012. Surabaya: Fakultas Ushuluddi Dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Jenkins, H. (1992). Textual Poacher: Television Fans and Participatory Culture. New York: Routledge.

Juwita, S. H. (2018). Tingkat Fanatisme Penggemar K-Pop Dan Kemampuan Mengelola Emosi Pada Komunitas EXO-L di Kota Yogyakarta. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Volume 4.

Kadir. (2015). Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kartono, K. (2000). Kesehatan Mental Konsep dan Terapi. Malang: UMM Press Kartini.

Khomeini, I. (2004). 40 Hadis telaah atas hadis-hadis mistis dan akhlak. Bandung: Mizan.

Krisnabayu, D. (2007). Hubungan Antara Fanatisme Dengan Perilaku Konsumtif Suporter Sepak Bola. Yogyakarta: Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Marimaa, K. (2011). The many faces of fanaticism. Journal Estonian National Defence College (ENDC) Proceedings, Volume 14, pp. 29-55.

Martono, N. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT RajGrafindo.

Notosoedirjo, & Latipun. (2001). Kesehatan Mental, Konsep, dan Penerapan. Jakarta: EGC.

Putri, A. W., Wibhawa, B., & Gutama, A. S. (2015). Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan, dan Keterbukaan Masyakrat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental), Vol.2, No.2, Hal. 147-300, ISSN: 2442-4480.

Seregina, A., Koivisto, E., & Mattila, P. (2011). Fanaticism – Its Development and Meanings in Consumers’ Live. Alto University.

Simajuntak, J. (2012). Membangun Kesehatan Mental Keluarga dan Masa Depan Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.

Subagyo, P. J. (2011). Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Subana, & Sudrajat, M. R. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Putaka Setia.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.

Supelli, K. (2011). Dari Kosmologi ke Dialog: Mengenal Batas Pengetahuan, Menentang Fanatisme. Bandung: Mizan.

Sururin. (2004). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suryabrata, S. (2008). Metode Penelitian. Jakarta: Kencana.

Undartik, D. (2019). Loyalitas Fanatik : Bukti Pada Pecinta Hiking. Jombang: STIE PGRI Dewantara Jombang.

Undartik, D. (2019). Loyalitas Fanatik : Bukti Pada Pecinta Hiking. Jombang: STIE PGRI Dewantara.

Yuliansyah, M. W. (2017). Kesehatan Masyarakat Kesehatan mental. Surakarta: PT Borobudur Inspira Nusantara.

Yusuf, S. (2018). Kesehatan Mental Perspektif Psikologis dan Agama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zuriah, N. (2006). Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

https://today.line.me/id/pc/article/Cerita+5+Kpop+Idol+Tentang+Kesehatan+Mental+dalam+Dunia+Entertainment-88Ykvm. Diakses pada tanggal 14 Januari 2020

https://bangka.tribunnews.com/2017/12/20/2-fans-fanatik-di-indonesia-ikut-ikutan-mau-bunuh-diri-menyusul-sang-idola-jonghyun-shinee?page=all. Diakses pada tanggal 14 Januari 2020

http://www.teen.co.id/read/8098/begini-kondisi-terakhir-shawol-asal-indonesia-yang-ingin-bunuh-diri-setelah-jonghyun-shinee-meninggal. Diakses tanggal 14 Januari 2020




DOI: http://dx.doi.org/10.35931/aq.v19i1.4308

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Didin Komarudin, Ecep Ismail

Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan

index by:

              

Publish by:

Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Amuntai

Contact us:

Address: Jl. Rakha Pakapuran, Amuntai Utara
Kabupaten : Hulu Sungai Utara
Kode Pos : 71471
Provinsi : Kalimantan Selatan
Telephone : 085251613000
Email: hafizhihusinsungkar@gmail.com

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.