Analisis Swot Implementasi Tri Pusat Pendidikan Sebagai Model Pendidikan Karakter Religius di Sekolah Dasar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi tri pusat pendidikan sebagai model pendidikan karakter religius di sekolah dasar dengan menganalisis aspek-aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, agar memudahkan para pengelola pendidikan karakter religius di persekolahan, di masyarakat dan di rumah dalam menjalankan program-programnya. Analisis SWOT dipilih sebab fungsinya sebagai suatu alat analisis yang bertujuan untuk menemukan dan menentukan langkah-langkah strategis dalam suatu program tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini ialah mix method concurrent design atau metode campuran concurrent, hal ini dilakukan sebab dalam penelitian ini dilakukan dua pendekatan penelitian, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dalam menganalisis berbagai aspek dalam implementasi tri pusat pendidikan sebagai model pendidikan karakter religius di sekolah dasar peneliti menerapkan analisis data kualitatif dengan menjabarkan aspek-aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan secara kualitatif deskriptif. Sementara dalam menganalisis strategi yang harus diambil dalam implementasi tri pusat pendidikan sebagai model pendidikan karakter religius di sekolah dasar peneliti melakukan analisis data kuantitatif dengan menghitung bobot dan rating setiap aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sehingga menghasilkan positioning strategi dalam kuadran SWOT. Kajian analisis deskriptif kualitatif SWOT terhadap implementasi tri pusat pendidikan sebagai model pendidikan karakter religius di Sekolah Dasar menemukan strategi SO (strength-opportunity), ST (strenght-threat), WO (weakness-opportunity) dan WT (Weakness-Threat). Analisis kuantitatif SWOT terhadap implementasi tri pusat pendidikan sebagai model pendidikan karakter religius di Sekolah Dasar menemukan bahwa positioning implementasi tri pusat pendidikan sebagai model pendidikan karakter religius di Sekolah Dasar berada pada titik kuadran ke 1, hal ini bermakna kondisi paling menguntungkan sebab sejumlah kekuatan internal yang ada dapat memanfaatkan berbagai peluang eksternal yang ada, sehingga diterapkan strategi agresif.