"Mas-mas Jawa Supremacy": Identitas Pria Jawa sebagai Kriteria Pasangan Ideal pada Trend Media Sosial

Suci Rahayu

Abstract


Teori identitas sosial, yang dikembangkan dalam kerangka keilmuan sosial-psikologi, membahas mengenai proses kognitif dan pembentukan keyakinan sosial pada hubungan intergrup. Pria suku Jawa memiliki identitas sosialnya tersendiri yang terbentuk melalui sebuah proses identifikasi di masyarakat. Tren media sosial TikTok yang dikenal dengan nama "mas-mas Jawa supremacy" memberikan identitas pada pria suku Jawa sebagai kriteria pasangan ideal karena sifatnya yang, menurut para kreator konten trend tersebut, penyabar dan lemah-lembut. Penelitian dengan paradigma konstruktivis ini menggunakan metode kualitatif analisis teks dengan pendekatan netnografi untuk menangkap fenomena pada perilaku pengguna media sosial dalam berpartisipasi dalam sebuah trend yang menggambarkan pria suku Jawa sebagai kriteria pasangan ideal. Hasil dari penelitian ini mengungkap beberapa sifat yang melekat sebagai identitas sosial pria suku Jawa yang dilihat sebagai kriteria pasangan ideal. Penelitian ini juga memberikan gambaran proses pembentukan identitas yang dapat terjadi melalui sebuah tren media sosial. Tren di media sosial berbasis audio-visual ini dimulai dari satu akun dan kemudian disetujui dan diikuti oleh pengguna media sosial lainnya hingga tren ini dapat tersebar. Hal ini membuktikan bahwa media sosial merupakan perangkat yang kuat dalam pembentukan sebuah identitas atau sebagai alat menanamkan sebuah ideologi tertentu di masyarakat. Studi kuantitatif berupa survey untuk mengungkap pengaruh dari trend ini dapat menjadi riset lanjutan untuk mendukung kekayaan data dari riset ini.


Keywords


teori identitas sosial; pria suku Jawa; pasangan ideal; tren media sosial

Full Text:

PDF

References


Amini, Asieh. “Social identity: a composite concept in social sciences research.” Journal of Social Sciences and Humanities Research 8, no. 3 (2020).

Awuor, Diana Carole. “Understanding Black-African International Students’ Experiences in United States colleges and universities through social identity theory.” Journal of International Students 11, no. 2 (2021): 514–18.

Chung, Namho, Chulmo Koo, dan Seung-Bae Park. “Why people share information in social network sites? Integrating with uses and gratification and social identity theories.” Dalam Intelligent Information and Database Systems: 4th Asian Conference, ACIIDS 2012, Kaohsiung, Taiwan, March 19-21, 2012, Proceedings, Part II 4, 175–84. Springer, 2012.

Dixon, Travis L. “Media stereotypes: Content, effects, and theory.” Dalam Media effects. Taylor & Francis, 2019.

Hodson, Gordon, dan Megan Earle. “Social identity theory (SIT).” Encyclopedia of personality and individual differences, 2020, 5061–67.

Knippenberg, Daan van. “Developing the social identity theory of leadership: Leader agency in leader group prototypicality.” Social and Personality Psychology Compass 17, no. 4 (2023): e12739.

Mackay, Caroline M L, Michael T Schmitt, Annika E Lutz, dan Jonathan Mendel. “Recent developments in the social identity approach to the psychology of climate change.” Current Opinion in Psychology 42 (2021): 95–101.

Mahardhika, Sunggiale Vina, Iqlima Nurjannah, Isnaini Ila Ma’una, dan Zahrotun Islamiyah. “Faktor-faktor penyebab tingginya minat generasi post-millenial di Indonesia terhadap penggunaan aplikasi tik-tok.” Sosearch: Social Science Educational Research 2, no. 1 (2021): 40–53.

Mastro, Dana E. “A social identity approach to understanding the impact of television messages.” Communication Monographs 70, no. 2 (2003): 98–113.

Rakhmayanti, Intan. “Pengguna TikTok di Indonesia Didominasi Generasi Z dan Y.” Diakses dari: www. sindonews. com website: https://tekno. sindonews. com/berita/152369 2 (2020): 207.

Raskovic, Matevz, dan Katalin Takacs-Haynes. “(Re) discovering social identity theory: an agenda for multinational enterprise internalization theory.” Multinational Business Review 29, no. 2 (2021): 145–65.

Riyanto, Galuh Putri. “Orang Indonesia Internetan Lebih dari 7 Jam Sehari, Paling Sering Buka WA dan IG.” Retrieved from kompas. com: https://tekno. kompas. com/read/2023/02/14/14020097/orang-indonesia-internetan-lebih-dari-7-jam-sehari-paling-sering-buka-wa-dan-ig, 2023.

Scheepers, Daan, dan Naomi Ellemers. “Social identity theory.” Social psychology in action: Evidence-based interventions from theory to practice, 2019, 129–43.

Scott, Lisa-Jo K van den. “Social identity theory.” Dalam Encyclopedia of Business and Professional Ethics, 1662–65. Springer, 2023.

Sindic, Denis, dan Susan Condor. “Social identity theory and self-categorisation theory.” Dalam The Palgrave handbook of global political psychology, 39–54. Springer, 2014.

Social, We Are. “The essential guide to the latest connected behaviours,” 2022.

Tajfel, Henri, dan John C Turner. “The social identity theory of intergroup behavior.” Dalam Political psychology, 276–93. Psychology Press, 2004.

Watt, Susan. “Labeling.” Dalam Encyclopedia of Personality and Individual Differences, 2557–59. Springer, 2020.




DOI: http://dx.doi.org/10.35931/aq.v18i3.3372

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Suci Rahayu

Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan

index by:

              

Publish by:

Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Amuntai

Contact us:

Address: Jl. Rakha Pakapuran, Amuntai Utara
Kabupaten : Hulu Sungai Utara
Kode Pos : 71471
Provinsi : Kalimantan Selatan
Telephone : 085251613000
Email: hafizhihusinsungkar@gmail.com

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.